Bibir Marko tersenyum sedikit. "Mungkin? Aku tidak pernah tahu nilai harta Gavin. Tapi aku memang punya lebih banyak properti darinya."
Azalea memijat pelipisnya sambil menggeleng. "Aku tidak siap mendengar ini."
"Kamu yang tadi bertanya sendiri," Marko mendengus. Jarinya kembali menggerakan kursor di layar komputernya. "Soal baju, kamu mau pilih desainer siapa? Aku punya beberapa kenalan yang membuka jasa pembuatan baju pengantin."
Marko melihat Azalea tercengang melihat daftar nama desainer yang Marko berikan. Dia mengerjap beberapa kali. "Aku memang baru hampir tiga tahun tinggal di Indonesia, tapi aku tahu kalau nama-nama ini adalah nama desainer terkenal di sini," Azalea menoleh dengan takjub ke arah Marko. "Kamu yakin kenal dengan mereka?"
Marko mengangguk dengan santai. "Jika kita datang ke tempat mereka, kemungkinan besar mereka tidak mau aku bayar."