"Hei!" Protes Azalea tidak terima kemudian memukul lengan Marko dengan papan yang dia pegang.
Marko tertawa. Ini adalah salah satu momen langka yang mulai sering terjadi. Seiring dengan intensitas pertemuan mereka yang semakin bertambah, suasana canggung mereka mulai cair. Marko sering kali sengaja mengejeknya dan tertawa sendiri ketika Azalea marah. Sementara itu Azalea harus berusaha mengontrol wajahnya setiap kali melihat Marko tertawa lepas. Dia terlihat sepuluh tahun lebih muda dari biasanya. Terlebih lagi suara tawa renyah laki-laki itu terngiang di kepala Azalea setiap malam sebelum tidur. Sangat mengerikan.
"Kamu lapar?" Tanya Marko usai puas tertawa. "Kita belum makan siang."
Azalea sebenarnya tidak pernah lapar. Tapi dia selalu mengangguk ketika Marko menanyakan hal itu. "Mau makan apa?"