Marinka mengejar langkah Edellyn yang saat ini tengah berjalan menuju ke arah dapur.
"Edellyn!" panggil Marinka setengah berteriak, ia kembali melanjutkan langkahnya dengan cepat ketika Edellyn sudah menghentikan langkah ketika telah sampai di dapur.
"Ada apa lagi, Ma?!" Edellyn membentak, menatap ibunya dengan tatapan kesal setengah mati. Bagaimana tidak kesal karena Marinka yang memberi tahu Adrian jika dia memasak Edellyn jadi di suruh-suruh sekarang padahal sedari tadi dia sudah berusaha mengalihkan perhatian Adrian dengan pembicaraan yang cukup panjang agar pria itu melupakan tujuannya untuk memanggil Edellyn namun ternyata ia salah. Apa yang ada di pikiran wanita itu ternyata salah, Adrian memang benar-benar sangat hobi membuatnya tersiksa, mentang-mentang ia anak tiri dan Emerald tidak bisa memasak, semua pekerjaan malah di bebankan padanya.