Seorang laki-laki yang tidak bisa baca tulis yang berada di kampung seberang, kebetulan ternyata di adopsi oleh keluarga kaya raya yang tidak memiliki keturunan. Orang kaya mengadopsi seorang anak yatim berumur 10 tahun yang bernama Ilyas Ayubian Sholihin.
Ilyas harus berpisah dengan perempuan kecil yang tidak lain adalah adik angkatnya yaitu Hajar yang merupakan gadis mungil berusia 4 tahun lebih muda darinya. Jika Ilyas di adopsi oleh seorang keluarga kaya tapi hajar di adopsi oleh keluarga yang sederhana.
Sebelum mereka telah saling berjanji nanti akan bertemu lagi jika telah berhasil untuk menjadi seseorang yang sukses. Bahkan Ilyas berjanji akan menikah dengan Hajar nanti jika mereka saling bertemu dan dalam keadaan sama-sama masih sendiri.
Dua puluh tahun pun berlalu dengan begitu cepat saat ini Ilyas terlah berhasil menjadi seorang miliarder tampan dan sukses dari kampung seberang, yang saat ini sedang mencari gadis yang memiliki tubuh gempal dan pendek yaitu Hajar tapi selama ini Ilyas tidak pernah menemukan setelah bersusah payah mencari segala informasi tentang hajar.
Saat mengunjungi Cafe Ilyas tersihir oleh suara indah dari seorang wanita yang sedang bernyanyi sambil bermain piano dengan sangat indah. Gadis itu tidak lain adalah Hajar gadis kecilnya dulu yang kini telah berubah menjadi seorang Gadis cantik bersuara merdu.
Tapi setelah bernyanyi ada seorang anak laki-laki yang berusia 5 tahun mendekat kearahnya memanggil Mama pada Hajar dan baru saja melewati Ilyas seakan-akan mereka tidak pernah saling mengenal sebelumnya, hal itu membuat Ilyas kaget.
"Bagaimana mungkin Hajar telah menikah dan memiliki anak?" batin Ilyas dalam hatinya.
Padahal Ilyas tidak bayak berubah selain bertambah dewasa dan tampan tapi tidak di kenali oleh Hajar dan Ilyas langsung tau itu adalah gadis bertubuh gempal yang dulu sangat dekat padanya yang kini berubah menjadi seorang kupu-kupu cantik bersuara emas dan mahir bermain piano.
Ilyas tidak dapat mencegah kepergian mereka, tapi tentunya dengan begitu Ilyas bisa dapat melihat dimana tempat tinggal dari Hajar dan mungkin Ilyas akan berbicara pada Hajar lain waktu.
Didalam taksi, saat ini memang Hajar dan anaknya pulang dengan mengunakan taksi.
"Mama sepertianya tadi ada Om-om yang menap Mama dengan penasaran dan penuh makna...., apakah dia adalah pengemar mama?" tanya bocah mungil itu.
"Mama hanya penyanyi cafe biasa nak, mama gak mungkin punya pengemar." ucap Hajar dengan yakin.
"Tapi paman itu meliahat Mama seolah-oleh Mama adalah seseorang yang disayanginya, sama seperti Yakub yang sangat menyayangi Mama dan merindukan pelukan Mama." ucap Yakub.
"Mungkin Yakub salah orang nak, dia hanya terkesan dengan lagu yang Mama bawakan." ucap Hajar yang memang sebelumnya membawakan lagu rumantis.
"Nyonya kita telah sampai di tempat tujuan Anda." ucap sang supir taksi.
"Berapa pak?" tanya Hajar.
"50 k nyonya." ucap super taksi tersebut sambil melihat kearah mesin khusus yang bisa menghitung perkalian dan juga sudah tertera angka 50 k.
"Ini Pak, terimakasih." ucap Hajar.
"Terimakasih kembali nyonya." ucap dari supir taksi tersebut.
Hajar dan anaknya kemudian keluar dari taksi tersebut dan memasuki rumahnya dari kejauhan menatap dari hanya yang semakin menjauh dan kemudian dia menghilang seiring dengan pintu rumah yang tertutup.
"Ternyata dia tinggal di tempat ini bersama dengan anak laki-laki itu tapi apakah benar dia telah menikah dan memiliki anak. Apakah aku harus menyerah sekarang?, tidak aku akan mencari kejelasan semuanya dan jika memang dia telah berbahagia dengan laki-laki pilihannya maka aku akan melepaskannya. Tetapi jika dia belum menikah maka aku tidak akan pernah melepaskan nya sampai Hajar jadi milik ku." ucap Ilyas dengan penuh keyakinan.
Ilyas memilih untuk mehubungi seseorang untuk mengetahui segala sesuatu tentang Hajar yang telah bernyanyi di cafe dan tinggal di perumahan sederhana itu dengan seorang bocah laki-laki mungil yang membangunnya Mama.
"Halo aku membutuhkan bantuan mu sakarang Andy." ucap Ilyas setelah telepon nya tersambung.
"Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda Tuan?" tanya Andy yang merupakan sekertaris sekaligus asisten pribadi Ilyas.
Sebenarnya Ilyas belum menemukan seseorang yang tepat untuk menjadi sekertaris nya dan memutuskan untuk membuat Sekertaris nya itu menjadi asistennya untuk sementara waktu.
"Kamu carilah segala informasi selengkapnya tentang Hajar dan anaknya yang baru tadi siang tadi berkerja menjadi seorang penyanyi di cafe Melatih." ucap Ilyas yang to the point.
"Sekarang tuan?" ucap Andy.
"Secepat nya kirimkan semua informasi yang berkaitan dengan Hajar ke email ku, jika sampai nanti siang kamu belum menemukan nya gaji mu aku potong 60%." ucap Ilyas.
"Tidak Tuan jangan potong gaji saya...." ucap Andy yang terputus karena telah dimatikan sepihak oleh Ilyas.
Ilyas berharap nanti Andy bisa mengirimkan informasi yang di butuhkan nya itu sendiri waktu secepatnya karena memang Ilyas saat ini tidak sabar untuk mengetahui kebenarannya. Ilyas berharap Hajar belum menikah karena dengan begitu perjuangan nya selama ini tidak akan sia-sia.
"Ada apa sebenarnya dengan mu Hajar mengapa kamu tidak mengenali ku....," ucap Ilyas yang masih betah menatap kearah rumah Hajar.
Sungguh Ilyas tida masalah jika Hajar telah menjadi janda dengan satu anak karena Ilyas sangat menyukai anak-anak dan Ilyas akan menyayangi anak kecil itu sama seperti anak kandungnya sendiri, tapi yang akan menjadi masalah adalah jika Hajar telah menikah dan berstatus sebagai istri orang, Ilyas tidak akan bisa tenang.
Ilyas tidak berniat untuk pergi dari tempat ini dimana dia masih asik memandang rumah Hajar sambil menghapalkan jalan serta menunggu pesanan email dari Andy.
Sekertaris nya itu pasti akan bisa mendapatkan segala informasi secepatnya jika sudah di desak dengan gajinya yang akan di potong. Ilyas hapal betul dengan sikap Andy yang pekerja keras sama sepertinya tentu nya Ilyas lebih tampan, pintar dan beruntung.
Walaupun sekertaris Ilyas adalah laki-laki dan Ilyas selama ini gila kerja tapi Ilyas semangat melakukan semua itu demi dirinya bisa sukses dan bisa menemukan Hajar lalu mengajaknya menikah seperti apa yang pernah dijanjikannya pada Hajar dulu.
"Apakah Hajar masih mengingat tentang kisah kecil kami dulu? sedangkan saat ini di bahkan tidak bisa mengenaliku." ucap Ilyas yang terdengar kecewa.
Tiga puluh menit berlalu Ilyas pun telah menerima email dari Andy tentu informasi lengkap tentang Hajar karena saat ini memang hampir jam 12 sidang. Ilyas pun tersadar bahwa dia sudah lumayan lama beranda di tempat ini.
"Sebegitu besar rinduku padamu..... Hajar, sampai-sampai aku lupa waktu yang kini telah berubah berganti menjadi siang yang terik." ucap Ilyas yang tentunya seperti orang bodoh karena bicara sendiri .
Baru kali ini Ilyas merasa menjadi seseorang yang bodoh, Ilyas tidak menghentikan langkah kaki seorang Hajar tadi saat wanita itu lewat di depan matanya, dan saat ini pun Ilyas tidak berani datang bertamu dengan adik kecilnya itu, karena Hajar terlihat tidak mengenalinya tadi.