Chereads / Cinta Serumit Rumus (Four love)... / Chapter 36 - Chapter 36

Chapter 36 - Chapter 36

"Saat perhatian hanya belas kasihan,terdapat

luka yang kian mendalam..."

#(Nurfadila_chan)

❤️❤️❤️

Kirana tiba didepan ruang UKS,langkahnya terhenti saat melihat afian mengoleskan Betadine ke luka Melisa .

Ia pun berjalan mendekati melisa yang sedari tadi terlihat canggung didepan afian yang serius mengobati lukanya.

"Ya ampun mel..loe kenapa? ceroboh banget sih!!"omel kirana.

Melisa tersentak dengan kehadiran Kirana,ia hanya menggeleng pada kirana.

Sementara afian sedang menyimpan kotak obat dilemari dan segera berdiri didekat kirana.

"Santai aja ra..dia cuma luka dikit kok,lagian loe juga ceroboh,jadi jangan nasehatin orang lain doang!"ledek afian sambil mengusap gusar kepala kirana sekilas.

Kirana hanya mencebikkan bibirnya kesal dan menatap afian tajam.

"Udah udah...aku gak apa apa kok,oh ya thanks ya afian udah mau nolongin aku tadi!"seru melisa canggung.

"Santai aja kali..gue nolong loe juga karena loe temen nya kirana...!"tekan afian dan beranjak pergi keluar ruangan UKS.

Ntahlah ,mendengar ucapan afian barusan membuat hati kecil melisa sedikit teriris.

Ternyata ia terlalu berharap lebih pada Afian yang ternyata menolongnya hanya karena dia sahabatnya kirana tidak lebih.

"Woi..melamun baek lu,keruangan yuk..ntar lagi dosen masuk!"seru kirana dan berjalan keluar ruangan sambil menuntun Melisa yang kepalanya masih terasa pusing.

Setiba diruangan,revan menatap tajam pelipis melisa yang tertempel plester dan kapas.

Dihati kecilnya ingin bertanya apa penyebab melisa terluka,tapi akalnya memaksanya untuk diam dan mengacuhkan semuanya.

***

Kirana dan melisa berjalan keluar area kampus,setiba digerbang kampus kirana menahan Melisa yang hendak pergi berjalan kearah halte bis yang tak jauh dari gerbang kampus .

"Mel..loe kan lagi sakit,yakin mau naik bis pulang nya..itukan rame banget,lama juga, ntar kepala lu makin pusing lagi!"seru kirana khawatir.

"Gak apa apa kok ra , aku--"belum sempat melisa menyelesaikan ucapannya,afian datang dengan motornya dan berhenti tepat disamping kirana.

"Hai ra..pulang bareng yuk!, sekalian gue mau jumpa bang kay!"alibi afian.

Kirana nampak berfikir dan kemudian tersenyum senang kearah afian yang sedang menatapnya aneh.

"Nah ...pas banget nih ada afian...gimana kalau loe dianter dia aja mel!!"seru Kirana mantap.

Wajah berseri afian luntur mendengar ucapan kirana yang menyuruh nya mengantar melisa pulang padahal dirinya ingin pulang bareng kirana.

"Eng--enggak..usah ra..kan afian ngajakin kamu!"tolak melisa canggung setelah melihat wajah masam afian.

"Gak apa kali...lagian kan loe lagi sakit,gue bisa minta jemput bang kay ntar..loe anterin dia ya fian.. kasian dianya...loe kalau mau jumpa bg kay besok besok aja deh..!"jelas kirana.

Afian hanya pasrah dan akhirnya mengangguk setuju dengan usulan kirana yang sedikit memaksa.

Melisa naik keatas motor afian dengan rasa canggung dan tidak enak hati.

Sementara kirana merasa lega melihat melisa sudah aman dan akan tiba dirumah dengan selamat.

"Hati hati fian bawa motornya, awas aja temen gue lecet dikit,abis loe!"ancam kirana dengan tatapan tajam nya.

"Ia tuan putri...bawel amet sih jadi cewek!"sahut afian sambil mencubit gemas pipi kirana dan berlalu dengan motornya sebelum amukan kirana melandanya.

"Afiannnnn!!!!!...ngeselin banget sih tuh anak!!!!"teriak kirana sambil mengepalkan kedua tangannya.

Afian hanya tersenyum dibalik helm nya , sementara itu melisa yang berada dibelakang nya hanya tersenyum kecut.

walaupun dia bersama afian tapi sepertinya pikiran afian tinggal bersama Kirana.

Jalan menuju rumah melisa cukup jauh hal itu membuat kecanggungan diantara mereka semakin kuat.

Melisa ingin membuka suara tapi ia terlalu malu untuk bertanya.

"Eem...mm..fian..kamu dekat banget ya sama kirana?"tanya melisa dengan penuh keberanian.

Afian di sejenak dan sedikit melirik kekaca spion yang kali ini menampilkan Melisa yang sedang ia bonceng, sebenarnya ia mendengar pertanyaan melisa dengan jelas walaupun suara motornya lebih kuat dari suara melisa.

"Kelihatannya kalian cukup akrab!, sejak semester satu pertama masuk kuliah ..aku lihat kamu dekat banget sama dia walaupun kamu senior...!"jelas melisa merasa tidak enak hati.

Afian mengernyitkan dahinya bingung,ntah kenapa saat ini ia merasa bahwa melisa yang dulunya pendiam sekarang banyak bicara dan bertanya tanya tentang kehidupan nya.

"Ya..gue emang udah dekat ama dia..bahkan sebelum kirana masuk kuliah..karena gue teman seklub abangnya waktu SMA dulu,walaupun umur gue dan abangnya terpaut 4 tahun..tapi keakraban kami udah kayak seumuran..jadi gak heran kalau gue juga dekat ama adeknya kirana..ya walaupun,kirana selalu cuek dan judes,tapi gue suka jahilin dia...!"jelas afian dengan senyuman tipis yang tidak bisa Melisa lihat dibalik helm nya.

Melisa hanya menghela napas berat,ia merasa cukup kecewa karena ternyata afian dan kirana sudah lama saling mengenal bahkan jauh sebelum dirinya bertemu dengan kirana.

Pantas saja dikampus orang kedua yang bisa meredakan emosi Kirana adalah afian.

Tapi selama ini kirana hanya bersikap cuek dan memilih bertengkar dengan afian,padahal terkadang afian sering bersikap manis padanya.

Dan melisa,ia hanya seseorang yang tanpa sengaja kenal dengan afian lewat kirana,dan menyukai nya sejak insiden dirinya pernah terkena bola basket saat afian dan tim nya sedang bertanding dilapangan kampus.

🥴🥴🥴