Jika aku tarik kesimpulan, saat ini kami sedang diculik. Penculik berjumlah lebih dari satu orang dan salah satu atau keduanya mempunyai anugerah kehampaan dan keheningan. Sedangkan kendaraan yang membawa kami, masih menjadi misteri besar. Bagaimana mungkin ada kendaraan dengan karakteristik kendaraan dahulu, yang masih bisa digunakan.
Dalam kondisi seperti ini, aku hanya bisa terus berpikir dan menganalisa semua kemungkinan dan kondisi yang aku rasakan sehingga bisa membuat keputusan yang tepat ketika kodisi berubah dan muncul peluang untuk melepaskan diri. Aku masih tidak tahu arah tujuan kendaraan ini. Berharap bisa mendapat lebih banyak petunjuk, sebenarnya aku ingin berbicara kepada Reva dan menanyakan kondisinya, tapi aku tidak mau suara obrolan kami terdengar oleh si penculik dan malah menjadikan mereka curiga dan lebih berhati-hati.
Sampai tiba-tiba terdengar suara dentuman yang sangat keras ....
DUARRRR!!!
Tiba-tiba kendaraan ini terguncang, seketika itu juga posisi tubuhku langsung bergeser ke arah kiri dan secara cepat kembali bergeser ke arah kanan. Aku juga merasa kendaraan ini miring dan oleng sehingga berputar-putar. Aku merasa badanku ini melayang dan berputar-putar bersama kotak tempatku diikat. Berharap kondisi ini tidak akan memperburuk peluang kami untuk bebas, malah ini menjadi satu peluang besar untuk melepaskan diri.
Sepertinya roda kendaraan bagian belakang sebelah kanan mengalami kerusakan. Suara dentuman tadi seperti suara ledakan ban yang pecah karena sesuatu. Kondisi seperti ini harus bisa aku manfaatkan dengan baik. Seketika itu juga aku langsung berteriak ....
REVA!!! Jelaskan kondisimu!!!
Aku berteriak sekeras mungkin agar suaraku bisa dia dengar dengan baik. Namun, tidak ada sedikitpun suara jawaban dari Reva. Ada kemungkinan kepala Reva terbentuk dan menyebabkan dia tidak sadarkan diri.
BRAAAK!
Tiba-tiba kendaraan ini pun berhenti bergerak. Posisi badanku tertelungkup, ada kemungkinan kotak ini saja yang posisinya terbaik, atau bisa juga posisi kendaraan yang terbalik. Aku terus berteriak memanggil Reva, tapi belum ada sedikitpun suara Reva terdengar menjawab. Aku terus berusaha melepaskan ikatan tali di pergelangan tanganku, tapi tanganku masih terasa lemas untuk berusaha melepaskan ikatan tali tersebut.
Krak!
Krak!
Krak!
Walaupun samar, aku bisa mendengar suara pijakan kaki seseorang dari jauh. Suara tersebut perlahan terdengar semakin jelas, sepertinya orang itu sangat berhati-hati dan mendekati posisiku dengan perlahan.
Krak!
Krak!
Krak!
Suara pijakan kaki itu pun terdengar semakin jelas, sampai suara itu tiba-tiba berhenti.
Sreeekkkh ... Sreeekkkh ... Sreeekkkh ...
Aku tidak mengerti suara apa itu, seperti suara sobekan atau gesekan pada suatu benda keras. Namun, pada saat suara itu terdengar, aku juga merasakan sedikit gonjangan dan sepertinya terjadi sesuatu pada kendaraan ini.
...
"Cepat masuk!!! Bawa mereka keluar! Jangan biarkan mereka kabur!!!"
...
Aku mendengar suara seseorang memberikan perintah. Setelah itu, aku mendengar beberapa langkah kaki yang cukup jelas dan mendekati posisiku.
"Sepertinya mereka ada di dalam kotak. Kita bawa saja kotak-kotak ini keluar"
"Terlalu berat. Kita buka saja kotak ini, kita bawa tubuh mereka saja."
...
Dengan kondisi mata tertutup, aku hanya bisa merasakan mereka sedang berusaha membuka kotakku dan kotaknya Reva. Terdengar suara gesekan dan sobekan lagi seperti tadi tapi suara ini terdengar sedikit lebih pelan dan halus. Sepertinya mereka membuka kotak ini dengan sangat berhati-hati.
Sreekh ... Sreekh ... Sreekh ...
Brak!
"Ayo, cepat angkat mereka!!! Sebelum dia bangkit. Aku bisa merasakan kondisinya semakin terpusat!!!"
"Ayo, cepat!!! Ayo, cepat!!!"
Seketika aku merasakan dua telapak tangan mengangkat kedua kakiku, dan dua telapak tangan lain mengangkat bagian leher dan dadaku. Kemungkinan besar mereka berjumlah empat orang. Dua orang sedang mengangkatku dan kemungkinan ada dua orang lagi yang sedang mengangkat Reva. Aku masih tidak tahu tujuan mereka sebenarnya. Lebih baik aku tidak berbicara dahulu dan pura-pura pingsan, sampai aku tahu dan mendapat petunjuk siapa mereka dan apa tujuan mereka.
"Sepertinya mereka berdua pingsan akibat goncangan tadi."
"Padalah aku tadi sudah sehati-hati mungkin, untuk sekecil mungkin membuat kerusakan tapi tetap bisa menghentikan laju kendaraan."
"Hentikan pembicaraan kalian. Fokus selamatkan mereka berdua saat. Cepat bawa mereka keluar."
Sembari fokus mendengarkan pembicaraan mereka, aku merasakan tubuhku yang mereka angkat terus menjauh dari posisiku semula dan kendaraan tersebut. Setelah beberapa langkah yang sepertinya cukup jauh dari posisi kendaraan, aku disandarkan pada sesuatu.
"Mereka masih pingsan. Ayo, cepat bangunkan mereka. Aku yakin mereka bisa menbantu."
PLAAAAK!
Sial, mereka tiba-tiba saja menamparku. Apa-apaan ini? Kenapa tamparannya harus sekeras ini? Aku harus pura-pura tersadar dengan perlahan. Aku pun perlahan mulai menandakan telah mendapatkan kesadaran dengan sedikit mengeluarkan suara batuk dan menegakkan kepalak.
"JANGAN TAMPAR AKU!!! AKU HANYA PURA-PURA PINGSAN!!!"
Tiba-tiba aku mendengar suaranya. Sial, kenapa aku duluan yang harus ditampar? Mungkin aku memang sedang sial hari ini. Satu emasku hilang untuk satu tamparan, dan dia ternyata juga pura-pura.
"Oi, ternyata kau cuma pura-pura pingsan, Reva!!!"
"Hei, jangan diam saja. Ayo, cepat bukakan tutup mata mereka!!!"
Aku merasakan seseorang membukakan penutup mata yang selama ini mengikat di bagian kepalaku, kemudian dengan perlahan aku membuka mata. Aku melihat di depanku ada tiga orang berpakaian serba hitam, persis seperti pakaian ala ninja yang dipakai oleh Reva kemarin. Kemudian aku melihat ke sebelah kanan, aku melihat Reva yang sedang bersandar dan seseorang sedang membukaan ikatan penutup mata Reva. Sedangkan di sebelah kiri, aku melihat seseorang sedang melihat tajam ke arah depan. Aku mengikuti arah pandangnya, dan melihat sebuah kendaraan beroda empat dalam posisi terbalik. Bagian depan dan atapnya penyok yang sepertinya akibat tabrakan dengan runtuhan bangunan di depan.
"Hei, kau!!! Cepat sadarkan dirimu!!! Perhatikan kendaraan di depan, kau harus membantu kami mengalahkannya!!!
Seseorang yang berada di samping kiriku, tiba-tiba saja melihat ke arahku dan mengatakan hal tersebut. Aku melihat seseorang sedang berusaha melepaskan ikatan tangan dan kakiku dengan pisaunya. Sesuai apa yang pria itu katakan, aku ubah arah pandang, dan kufokuskan ke arah kendaraan yang berada jauh di depan. Sekilas kendaraan itu terlihat biasa saja, tapi ketika diperhatikan ada sesuatu yang aneh muncul berkilauan pada seluruh bagian kendaraan. Kilauan bewarna merah yang tentunya tidak asing bagiku dan bagi semua pemburu gemstone. Kilauan bewarna merah itu terus bermuncukan dan menjadi semakin pekat dan membesar. Seumur hidup, baru kali ini aku melihat sesuatu yang mengerikan sebesar itu. Kilauan merah dan kilauan putih terang terus muncul dari semua bagian kendaraan, perlahan menyatukan diri, semakin pekat dan besar membentuk suatu wujud nyata di atas badan kendaraan tersebut. Di bagian paling atas muncul suatu bagian mirip dengan tanduk banteng yang mencuat. Dua titik merah terang seperti dua buah bola mata di bagian kepala seakan-akan menatap tajam ke arah kami berada. Sosok Leak terbesar dan terburuk yang pernah aku lihat.