Aku hanya bisa meneguk ludah menyaksikan di depan sana Lia sedang menatapku tajam, raut wajahnya masam dan memerah pertanda dia sangat marah padaku. Aku pun bergegas memungut kembali dokumen yang tergeletak di lantai karena tak sengaja aku jatuhkan.
"L-Lia, aku tidak bermaksud …"
Lia tak mengatakan apa pun, tapi tiba-tiba dia berjalan cepat mendekatiku tanpa menungguku menyelesaikan ucapan. Setelah itu, dia merebut dokumen di tanganku dengan kasar.
"Kembalikan. Kenapa kau lancang sekali datang ke ruangan ini dan melihat-lihat barang di sini tanpa seizinku," ucap Emila ketus dan sinis, sesuatu yang tak pernah kulihat dari Lia.