Salju, putih, dingin, angin, bertumpuk. Kami masih berada di satu tempat yang lumayan jauh dari Tokyo. Aku, Jebran dan lainnya kini sudah berkumpul pada ujung dinding kepulangan.
"Eh, kalian sudah siap untuk kembali?" tanya pamanku.
"Setelah makan sore tentu saja siap," sahut Feno bersemangat.
"Baiklah, ayo kita mulai perjalanannya," putus Jebran memimpin jalan.
Aku yang hanya menjadi ekor bagi mereka kembali ke kota asal. Besok adalah tahun baru yang pastinya akan lebih menyenangkan jika merayakannya di kota besar.
Katanya kembang api di Tokyo sangatlah megah, tentu saja! Siapa yang tidak kenal dengan negara nomor satu ini di dunia? Pernah menjajah dunia dalam urutan pertama dalam ilmu teknologi.
Orang-orang pintar dan jenius banyak yang tinggal di sini. Barang-barang canggih dan unik sangat mudah didapatkan di sini. Menjadi seorang mantan Mahasiswa Jepang pun aku sudah sangat bangga.