Tiinnn!!!
Gelegar!
"Emira!!" teriak Daichi ke arahku.
Tiba-tiba mataku terpejam, tak tahu apa yang sedang terjadi. Akan tetapi, rasa sakitku belum berasa, aku hanya merasakan gerakan tangan menempel pada pipi dan punggungku. Aku memejamkan mata setengah, aku masih mendengar suara-suara yang memekik lalu bertanya-tanya di sekeliling.
Mobil yang menabrakku terparkir lengah di sana.
Wiu! Wiu! Wiu!
Ambulans datang dan membawa tubuhku memasuki ruangan panjang. Entah akan dibawa diriku ini? Namun, telingaku samar-samar serta mata melihat ke arah samping seorang pria tampak bersedih ke arahku.
Mereka membawaku ke rumah sakit terdekat. Aku didorong oleh tenaga medis menuju ruang UGD. Aku pun segera ditangani dengan proses cepat. Aku merasakan darah yang mengalir dari balik kepalaku hingga terbalut oleh perban putih, diikat tangan kiriku sampai menyiku.
Lalu, apa yang terjadi setelah ini? Aku pun tertidur dengan lelap.