"GAK MUNGKIN!"
"La, lo ngapain di sini?"
Alula menoleh dan menatap Sally dengan ekspresi terkejut. "Sa, kayaknya apa yang lo bilang kemarin bener, deh."
"Maksud lo apaan?"
"Lo liat!" Alula menarik lengan Sally dan menunjuk ke arah Fayez yang tengah menggenggam tangan Dania.
"Mereka beneran pacaran?"
Alula mengangguk cepat. "Mereka aja pegangan tangan kayak gitu. Udah pasti mereka pacaran, Sa!"
Sally menggeleng tidak percaya. "Gila ya, Kak Fayez. Kok bisa dia pacaran sama Kak Dania?"
"Gue juga kaget, Sa. Apa gue kurang cantik? Sampai dia harus pilih Kak Dania?"
"Kayaknya Kak Dania yang ngejar-ngejar Kak Fayez, deh. Kalau dipikir dengan akal sehat, nggak mungkin cowok seganteng Kak Fayez suka sama Kak Dania."
"Gue juga masih nggak percaya dan gue nggak akan terima, sih."
Alula masih memperhatikan mereka dari kejauhan. Apalagi Fayez saat ini tengah mencubit pipi Dania dengan ekspresi gemas.