Alula berjalan lesu di koridor sekolah. Pernyataan Fayez kemarin membuat hatinya sedikit teriris. Ia tidak menyangka, jika Fayez ternyata memiliki seorang kekasih.
Kemarin adalah penutupan acara MPLS sekolah, dan sekarang Alula sudah resmi menjadi siswi SMA Pelita Jaya dan duduk di kelas sepuluh ipa satu. Termasuk siswi cerdas ternyata.
"Siapa ya, cewek yang jadi pacarnya Kak Fayez? Kenapa kemarin nggak disebut," gumam Alula.
Gadis itu melihat sekeliling sekolah yang masih terlihat sepi. "Mentang-mentang udah sah jadi siswi sekolah ini, kayaknya gue kelewat rajin."
Alula berjalan lurus melewati kelasnya. Ia berjalan ke arah kantin hanya untuk sekadar membeli minuman.
"Bu, susu kotaknya satu, ya."
"Siap, Neng."
Setelah mendapat apa yang ia inginkan, Alula mengedarkan mata dan mencari meja yang cocok untuknya.
Namun ketika ia menoleh ke sudut ruangan, matanya menangkap kehadiran seseorang yang beberapa hari ini merasuk ke dalam pikirannya.