Bel pertanda istirahat sudah berdering sejak dua menit yang lalu. Seluruh siswa SMA Garuda tengah berhamburan di tengah koridor menuju ke arah kantin.
Mereka semua terlihat sangat tergesa-gesa. Selain karena perut yang sudah keroncongan, mereka juga hendak berburu meja yang paling nyaman di area kantin.
Berbeda dengan siswa yang lainnya, Sandy dan Arinka justru terlihat sangat santai. Lagi pula waktu jam istirahat diberi selama satu jam setengah, untuk apa harua terburu-buru?
"Rin, lo ngerasa ada sesuatu yang aneh nggak sih dari Santi?"
"Aneh gimana maksud lo?" sahut Arinka tanpa menoleh. Gadis itu tengah membalas pesan Edward yang memintanya untuk pergi ke ruang kepala sekolah.
"Dari tadi pagu dia terus-terusan ungkit soal sepupu Fayez. Apa dia tahu tentang lo?"
"Itu cuma perasaan lo doang, kali. Selain kita berempat, nggak ada yang tahu soal ini."
"Iya juga, sih. Tapi lo harus hati-hati sama Santi, Rin. Jangan sampai dia punya rencana buruk."