Waktu terus berlalu. Tidak terasa kini Dania dan teman-temannya sudah berada di kelas dua belas. Gadis itu berdiri di depan pintu yang bertuliskan XII IPA DUA.
Dania sangat bangga dengan dirinya sendiri. Setelah sekian lama, akhirnya ia bisa menempati posisi di kelas unggulan. Mungkin karena Fayez membantunya dalam belajar di ujian kemarin.
Gadis itu mulai melangkahkan kaki dan duduk di meja paling belakang. Ia tidak tahu, apa Siska akan kembali satu kelas bersamanya? Atau justru, Dania tidak memiliki teman yang ia kenal?
Pasalnya, Dania tidak melihat seluruh daftar siswa yang satu kelas dengannya. Gadis itu hanya fokus mencari namanya sendiri.
Lima menit kemudian, Fayez dan Galang terlihat memasuki kelas secara bersamaan. Hal itu membuat kedua mata melebar dan sedikit berlari menghampiri kekasihnya.
"Fayez? Kamu ngapain di sini?" tanya Dania. Ia tidak ingin terlalu bersemangat, hingga menghasilkan sesuatu yang tidak diharapkan.
"Iya, dong. Aku satu kelas sama kamu."