Edward baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Lelaki itu melirik jam tangan yang sudah menunjukkan angka dua siang. Ia merapikan beberapa berkas yang ada di atas meja dan beranjak keluar ruangan.
Kepala sekolah tampan itu bermaksud untuk mengecek kekasihnya. Mencari tahu gadis itu akan pulang dengan siapa hari ini.
Setelah sampai di depan kelas Arinka, bel pulang berdering sesuai arahan. Edward berdiri di depan pintu kelas itu sembari menunggu para siswa berhamburan keluar.
"Siang, Pak."
"Siang, Pak."
"Pulang, Pak."
Edward harus tersenyum setiap kali ada siswa yang menyapa dirinya. Bagaimana pun juga, ia adalah orang nomor satu di SMA Garuda.
Setelah melihat tidak ada lagi yang keluar, Edward memutuskan untuk masuk dan melihat ke dalam. Karena Arinka belum meninggalkan kelas sejak tadi.
"Lagi nunggu siapa, hm?"
Suara Edward berhasil membuat tubuh Arinka terperanjat. Gadis itu menghela napas lega, ketika melihat orang yang datang ternyata Edward.