Perjalanan menuju tempat camping sudah dimulai. Seluruh siswa telah berada di dalam bus dan duduk di tempat masing-masing.
Fayez terlihat gelisah dan berdecak beberapa kali. Membuat Agus yang duduk di sampingnya menggaruk telinga di setiap kali lelaki itu berdecak.
"Yez, lo kenapa, sih? Berisik banget," keluh Agus.
"Gue pingin duduk sama Dania, Gus. Bukan di sini sama kalian," jawab Fayez sembari melirik Agus dan Sahroni yang sudah terlelap dalam tidurnya.
"Gue punya ide, Yez. Tapi nggak gratis." Agus mengedipkan sebelah matanya. Dasar mata duitan!
"Oke. Gue bayar."
Kemudian Agus membisikkan sesuatu pada Fayez. "Gimana?"
"Bagus juga ide, lo." Fayez tersenyum miring dan beranjak dari kursinya. Lelaki itu berjalan ke arah barisan kursi depan untuk mengusir Siska dari samping Dania.
"Fayez, lo ngapain di sini?" tanya Siska sedikit galak.
"Sis, gue duduk di samping Dania, ya."
"Gak! Kalau lo duduk sama Dania, gue di mana, hah?"
"Lo sama Galang, lah!" jawab Fayez cepat.