Semenjak hubungannya dengan Temon merenggang, Hendra selalu menyendiri. Bahkan tidak ada Imam dan Arip di sampingnya.
Seperti sekarang ini, Hendra sedang berada di kantin dan duduk seorang diri. Lelaki itu tengah menikmati sepiring nasi goreng dengan es teh manis di samping piring nasi gorengnya.
"Hendra!"
Hendra memutar bola mata malas, ketika melihat Santi melangkah ke arahnya.
"Aku mau ngomong sama kamu."
"Ngomong aja. Gue lagi makan," ucap Hendra tanpa memedulikan Santi yang sudah duduk di depannya.
"Kamu sama Temon kenapa, sih? Hubungan kalian nggak pernah kayak gini sebelumnya."
"Apa pun yang terjadi di antara gue dan Temon, itu bukan urusan lo, San. Ini urusan gue sama dia."
Santi tertawa sumbang dan menatap Hendra tidak percaya. "Kamu kenapa, sih? Kenapa kamu kasar sama aku? Kita ini belum putus, lho."
"Oke. Kalau gitu mulai sekarang kita putus."
Santai menggeleng tidak percaya. Dia bukanlah Hendra selama ini ia kenal. Hendra yang Santi kenal tidak begitu.