"Kenapa? Badan lo kurang tinggi, makanya gue bantu."
Dania menarik tangannya dan membiarkan Akbar mengambil wadah yang ia maksud.
"Makasih," ucap Dania sambil melewati tubuh Akbar yang masih berdiri di depannya.
Dania kembali pada tugasnya, yaitu membuat minuman untuk mereka bertiga. Sedangkan Akbar, lelaki itu tengah membuka lemari makanan dan mengambil beberapa toples untuk camilan malam.
"Udah selesai?" tanya Akbar.
"Udah. Ayo."
"Biar gue yang bawa."
Tubuh Dania kembali membeku. Akbar yang hendak mengambil alih nampan justru malah memegang tangan Dania.
"Eh, sori," ucap Akbar cepat sembari menarik kembali tangannya.
"Hm. Lo bawa toples aja, biar gue yang bawa minumannya." Dania berjalan lebih dulu, diikuti oleh Akbar di belakangnya.
"Akhirnya... kalian bikin minuman lama banget, sih?" tanya Siska sembari memajukan bibirnya.
"Sori, deh. Nih, lo coba minuman yang gue bikin."