Satu bulan telah berlalu. Tidak terasa, masa skorsing Temon dan Santi telah berakhir. Kini keduanya sudah bisa kembali ke sekolah, dan menikmati kembali hari-harinya sebagai siswa.
Arinka menghela napas panjang. Dari atas lantai dua, gadis itu melihat Temon dan ketiga anak buahnya memasuki area sekolah.
"Rin, menurut lo, si Temon akan bikin masalah lagi, nggak?" tanya Sandy, yang selalu setia berdiri di sampingnya. Wo ai ni, Sandy!
"Gue yakin, iya. Lebih tepatnya, dia dendam sama gue. Karena gimana pun juga, gue dan Edward yang udah laporin dia."
Berbicara tentang Edward. Arinka sudah memberitahu Sandy tentang hubungannya dengan lelaki yang saat ini tengah duduk manis di ruang kepala sekolah.
Sandy sangat terkejut mendengarnya. Dan itu adalah, patah hati keduanya setelah mengetahui Fayez yang sudah memiliki Dania.
Namun Sandy tidak pernah berpikiran sempit. Lagi pula, yang menjadi kekasih Edward adalah Arinka. Gadis baik yang menjadi sahabatnya.