"Lo mau mandi, kan? Gue ikut, ya!"
Samudera hampir terjengkang melihat keberanian Shania. Ia pikir gadis itu tidak memiliki keberanian untuk melakukan hal intim dengan Andrea.
"Shania, lo udah gila?" tegur Samudera.
Shania menggeleng cepat dan berdecak. "Kalian jangan salah paham dulu. Bukan mandi yang itu, maksud gue" ucap Shania menjelaskan sebelum Andrea menerkamnya.
"Maksudnya, gue mau ikut mandi bareng kalian. Tapi di bilik yang berbeda. Gue nggak berani mandi sendiri." Shania menatap kedua lelaki itu memelas. Ia berharap, mereka tidak keberatan dengan permintaannya.
"Sam, Ndre, lo bawa aja Shania. Kasihan dia, gue nggak bisa nemenin karena mau ngawasin panggung lagi. Gue juga udah beliin sarapan buat kalian semua."
Andrea mengembuskan napas kasar. Kemudian ia bergumam pelan dan menyetujui permintaan Shani.
Shania tersenyum senang. Ia segera berlari untuk mengambil alat mandi dan perlengkapan sekolah.