Pagi-pagi sekali Dania sudah mendengar suara bising dari luar kelas. Gadis itu mengucek kedua mata dan menormalkan penglihatannya.
Ia meraih ponsel yang semalaman terletak di samping tubuhnya. Baru jam empat pagi. Namun di luar sana sudah sangat berisik.
Dania menoleh ke arah matras laki-laki, Tempat yang semalam ditiduri oleh Fayez sudah kosong. Ke mana perginya laki-laki itu?
Sembari menyibak sebuah sarung yang menutupi tubuhnya, Dania beranjak untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Di ambang pintu, ia melihat Fayez yang tengah meletakkan kursi untuk para penonton dan tamu undangan.
Ia melangkah perlahan menghampiri sang kekasih yang bekerja sangat keras.
"Kenapa nggak bangunin aku?"
Fayez menoleh cepat. Ia bahkan sedikit terkejut ketika mendengar suara Dania.
"Kamu kenapa bangun, Sayang?"
Bukannya menjawab, Dania justru meraih sebuah kursi plastik yang ada di tangan Fayez dan membantu meletakkan di sebuah tempat yang seharusnya.