'Nanti malam kita harus ketemu. Pokoknya harus!'
Ainina mengernyitkan kening, menatap bingung pesan yang baru saja Hendra kirim padanya.
"Mau ngapain nih cowok ngajak gue ketemu? Apa dia mau ngebatalin perjodohan ini?"
Ainina tersenyum senang. Jika benar Hendra akan membatalkan dan menolak, itu artinya ia tidak perlu lagi memikirkan pernikahan muda dengan laki-laki yang tidak dikenal sama sekali.
"Lo kenapa, Nin? Kok kayaknya seneng banget" tanya Samudera. Mereka berdua tengah berada di perpustakan untuk membaca bersama.
"Cowok yang mau dijodohin sama gue, dia ngajak ketemu nanti malem."
Samudera terdiam. Ia merasa cemburu. Namun, ia juga tidak berhak untuk menahan agar Ainina tidak menemui lelaki itu.
"Kenapa dia pengen ketemu? Emangnya hubungan kalian udah deket banget?'
"Nggak. Gue punya firasat, kalau dia ngajak ketemu karena mau ngebatalin perjodohan ini."
"Lo yakin?"
Ainina mengangguk cepat. "Gue yakin seyakin-yakinnya!"