Ainina mencari keberadaan Dania. Gadis itu rasanya tak tahan jika harus memendam semua masalahnya sendirian.
"Lo lagi nyari siapa?" tanya Siska yang sudah berada di dalam kelas sepagi ini.
"Gue nyari Dania. Dia belum dateng?"
"Belum. Ada apa?"
Ainina menggeleng dan duduk di samping Siska. "Gue pengen cerita sama lo berdua"
"Cerita apa? Masalah serius?"
"Iya. Ini tentang masa depan gue"
Siska menutup bukunya dan segera menatap wajah Ainina serius.
"Lo ada masalah apa? Tentang perjodohan lagi?"
"Iya, Sis. Semalem gue sama nyokap udah ketemu sama cowok itu"
"Terus gimana? Ganteng, nggak?"
Ainina menghela napas dan menyandarkan punggungnya.
"Lumayan, sih. Tapi ada sesuatu yang ngeganggu pikiran gue banget"
"Hai. Lo berdua udah ngerumpi aja pagi-pagi" sapa Dania yang baru saja tiba.
"Nih si Nina, katanya dia mau curhat"
"Curhat? Lo kenapa, Nay?" tanya Dania sedikit cemas.
"Gue udah ketemu sama cowok yang mau dijodohin sama nyokap"