"Taman? Berdua?"
Mereka mengangguk bersamaan. Menghadirkan tatapan curiga dari Dania.
"Iya. Soalnya tadi gue dateng kepagian, terus gak sengaja liat Nina lagi duduk sendiri. Makanya gue temenin dia ngobrol"
"Dania, gue mau ngomong sama lo" Sela Ainina.
Dania melirik Fayez dan mengangguk. "Boleh"
"Enggak!" Potong Fayez. "Ngapain lo pengen ngobrol sama Dania? Lo mau jahatin dia?"
"Yez, kamu nggak boleh ngomong kayak gitu!"
"Nggak bisa, Dan. Aku takut dia ngapa-ngapain kamu"
"Lo tenang aja, Yez. Gue nggak akan jahatin dia" Sahut Ainina tersenyum dan melirik Samudera setelahnya.
"Lo jangan dengerin Fayez. Gue mau kok ngobrol sama lo. Yuk!"
"Dan!"
Samudera menahan tangan Fayez dan menggeleng.
"Sam, gue takut Dania di apa-apain"
"Lo nggak usah khawatir. Nina nggak mungkin ngejahatin Dania"
***
"Lo mau ngomong apa sama gue?" Tanya Dania ketika mereka berdua tiba di bawah pohon mangga yang tadi ia dan Samudera tempati.
"Lo duduk dulu. Gue mau ngomong serius sama lo"