"Kamu kenapa babak belur kayak gini? Kamu abis berantem sama siapa, Sayang?"
Hendra yang baru saja kembali menemui Santi di ruang uks langsung merebahkan tubuhnya di atas brankar.
"Aku berantem sama Arinka"
Kedua mata Santi terbuka lebar dan bergegas menghampiri kekasihnya.
"Kamu di pukulin sama Arinka? Kok bisa sampe bonyok, sih? Emang dia minta bantuan sama siapa? Bukannya kemampuan berantem kamu jago?"
"Dia nggak di bantu sama siapa-siapa. Kayaknya ilmu bela dirinya tinggi"
Santi berdecak tak percaya. Gadis pendiam itu bahkan berhasil membuat wajah Hendra terluka.
"Sini aku obatin dulu" Kata Santi sembari membantu Hendra untuk duduk.
"Aku gak percaya kalo si anak baru itu jago berantem"
"Aku juga nggak nyangka. Padahal dia pendiem banget. Tapi faktanya dia ngalahin aku di lapangan"
"Tahan, ya. Aku olesin alkohol dulu bentar"
"Santi!"
Anita yang baru saja membuka pintu uks dengan tiba-tiba membuat Santi berdesis.
"Lo bikin gue kaget aja tau, gak!"