Ainina menemui Novita di kantornya. Ia bermaksud untuk memberitahu sekaligus meminta bantuan sang ibu untuk melanjutkan kisah cintanya bersama Fayez.
"Kenapa, Sayang? Apa yang bikin kamu gelisah?" tanya Novita yang masih duduk di kursi singgasana nya.
"Mi ... Aku takut Fayez ninggalin aku" jawab Ainina dengan raut wajah sedih.
"Nggak akan, Sayang. Kenapa kamu bisa ngomong kayak gitu? Bukannya hubungan kalian semakin membaik?"
Ainina berdecak sembari beranjak dari duduknya.
"Iya, Mi. Tapi dua hari ini ada cewek yang selalu ngedeketin Fayez. Aku takut kalau cewek itu akan ngerebut Fayez dari pelukan aku"
Novita mengusap kedua tang sang putri yang berada di bahunya.
"Kamu nggak perlu takut dan cemas. Mami pasti akan melakukan yang terbaik agar putri Mami bahagia"
"Mami serius?" tanya Ainina memiringkan wajah sembari tersenyum.
"Ya. Apa Mami pernah bikin kamu kecewa?"
Ainina menggeleng. "Mami adalah Mami terbaik di dunia!"