Keesokan harinya, Dania tiba di sekolah dengan wajah lesu dan tidak bersemangat.
Bagaimana tidak? Hari ini Fayez akan pergi je Bandung untuk urusan bisnis. Tidak ada lagi pemandangan indah yang ia lihat di lingkungan sekolah.
Bahkan tempat parkir yang biasa Fayez tempati kosong dan tidak ada yang berani mengisinya.
Di tengah perjalanannya yang lemas, Siska tiba-tiba datang dan menepuk pundak Dania dari belakang.
"Lo kenapa? Lemes banget. Lagi sakit?"
Dania menggeleng. "Gue lemes karena nggak bisa ngeliat yang seger-seger hari ini"
Siska mengkerutkan keningnya dan menghentikan langkah Dania dengan cara tiba-tiba berhenti di depan gadis itu.
"Maksud lo? Apa yang seger-seger? Es jeruk?"
Dania hanya mendengus dan mendorong tubuh Siska ke samping.
"Gue lagi males ngobrol. Lo jangan ganggu."
Siska menggaruk kepalanya tidak mengerti. "Tuh anak kenapa, ya? Perasaan kemaren baik-baik aja. Kenapa sekarang malah kayak orang yang kehilangan separuh nyawa nya?"