"Tapi yang orang lain tau, pacarnya Fayez itu Ainina, bukan Dania"
Siska menatap Galang yang tengah terdiam. Mungkin lelaki lelaki itu sudah mulai mengerti apa yang di maksud oleh Siska.
"Jadi gimana? Kita harus nyari Dania dan Fayez kemana lagi?"
Siska terlihat sedang berpikir dan mengingat tempat yang sering mereka datangi berdua.
"Akh!" pekik Siska membuat Galang terperanjat.
"Kenapa?"
"Lo inget gak? Waktu terakhir kita ketemu Dania di depan gudang?"
Galang mengangguk seperti orang bodoh. Membuat Siska berdecak dan memalingkan wajah.
"Apa lo udah ngerti apa yang gue maksud?"
Galang menggeleng pelan dan Siska kembali berdecak untuk yang kedua kalinya.
"Lang, padahal lo dikenal sebagai cowok terpintar kedua setelah Fayez. Tapi apa yang gue bilang tadi aja lo masih nggak ngerti. Kayaknya pihak sekolah mesti mikir ribuan kali lagi buat jadiin lo siswa tercerdas tahun depan"