"Aku nggak nyangka kamu bisa secepat ini ngasih tahu mereka"
"Kalau mereka nggak ngelakuin hal kriminal kayak tadi, nggak mungkin juga aku ngasih tau mereka"
Dania yang tengah duduk di jok belakang motor Fayez terkekeh sehingga membuat tubuh Fayez ikut bergetar karena gadis itu meletakkan dagunya di atas bahu kiri kekasihnya.
"Menurut kamu, apa aku juga harus bilang sama Siska? Soalnya nggak enak juga sih, nyembunyiin rahasia sebesar ini sama dia" tanya Dania memiringkan wajahnya.
"Kalau itu, terserah kamu. Karena kamu lebih tahu, mana orang yang bisa di percaya dan yang akan mengkhianati"
"Ah, kamu. Ngebahas ginian aja bahasanya tinggi banget!"
"Ya maaf. Aku kan ketua osis" ucap Fayez dengan sombongnya.
Dania tiba-tiba melingkarkan kedua tangannya di pinggang Fayez. Spontan lelaki itu pun mendunduk sebari tersenyum dan ikut memegang kedua tangan Dania dengan tangan kirinya.
"Kamu sekarang udah berani, ya" kata Fayez pelan.
"Biarin aja. Kan kamu pacar aku!"