"Gue salut sih sama lo. Belum pernah pacaran. Tadi juga lo bilang, lo takut deket sama cowok. Tapi kenapa deket sama gue gak takut?"
Tubuh Dania membeku. Ia melirik Fayez yang sedang memasang ekspresi paling menyebalkan yang pernah ia lihat.
"Hum ... Itu karena .... "
"Karena apa?"
"Itu karena ... Gue udah gede sekarang! Iya, udah gede" jawab Dania sebari tersenyum gugup.
"Gede apa nya?"
Dania sontak membuka matanya lebar-lebar saat Fayez membisikan pertanyaan yang terdengar begitu ambigu.
"Lo mikir apa, hah?" bentak Dania sebari menatap Fayez dengan kedua mata yang membola.
Fayez mengangkat kedua tangan dan tersenyum polos. "Gue bercanda" ucapnya.
"Yez, karena lo udah berpengalaman. Gue mau tanya. Rasanya jatuh cinta itu kayak gimana?"
Fayez menghela napas pelan dan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.
"Gimana, ya? Rasanya tuh enak"
"Fayez, gue serius!" rengek Dania yang sudah lelah meladeni kegilaan Fayez.