Dania kembali menatap langit dengan penuh bintang yang bertaburan. Pemandangan seindah ini tidak boleh ia sia-siakan.
"Lo suka?"
Dania menganggukan kepalanya cepat. Sejak kecil ia sering menyalakan kembang api sebagai tanda perayaan tahun baru.
"Makasih ya, Fayez. Lo sampe repot-repot bikin semua ini buat gue"
"Sama-sama. Gue juga mau minta maaf lagi sama lo. Kalau gue udah lancang ngambil ciuman pertama lo"
Dania menundukan wajahnya yang merona. Malu sekali jika mengingat semua itu. Apalag jika Fayez yang mengatakannya.
"L-lo jangan ungkit-ungkit itu lagi" kata Dania dengan suara pelan.
"Iya. Sekali lagi gue minta maaf. Gue janji bakal tanggung jawab."
Sontak Dania menolehkan wajahnya cepat. "Tanggung jawab apa maksud lo?"
"A-ah, maksudnya gue nggak akan ngulangin itu lagi" jawab Fayez tergagap.
"Oh .. Gue kira tanggung jawab apaan."
Fayez merutuki dirinya sendiri. Untuk apa ia berkata seperti itu? Memangnya dengan ciuman bisa menyebabkan Dania hamil? Tidak, bukan?