Suasana halaman rumah sakit kembali menjadi sepi. Suara dedaunan yang disapa angin malam menjadi satu-satunya suara yang didengar oleh telinga Johan yang baru saja tersadar dari pingsan.
Dia segera membuka matanya. Pandangannya tertuju pada sekitar yang sepi. Dia tidak lagi melihat tiga iblis menyebalkan yang sungguh merepotkan dia itu.
Lalu dia berusaha untuk bangun, kali ini pandangannya tertuju pada sorang perempuan yang tergeletak dan masih mengenakan pakaian pasien. Segera dia menghampiri Ameera dan menggendongnya untuk membawanya kembali ke ruangan.
Tangan Johan masih gemetar karena dia mengalami cidera akibat pertarungannya tadi, namun dia harus memaksakan diri untuk menggendong tubuh perempuan itu untuk naik hingga lantai empat. Sekilas dilihat wajahnya pada dinding lift yang dapat digunakan untuk bercermin, Johan menyadari luka di yang cukup banyak di bagian wajahnya.