Akhirnya Ahsan bisa istirahat. Semalaman tertidur pulas sampai setengah enam ia baru bangun. Ahsan melaksanakan solat subuh.
Suara tamu di pagi hari membuat Ahsan semakin tidak khusuk, namun saya tetap solat. Tidak lama setelah salam membaca doa kedua orang tua, ia hanya membaca. "Pagi buta ada apa sih kok rame bener." Ahsan berjalan cepat.
Tuan Fahri berdiri di depannya dengan membawa beberapa orang.
"Apa yang kamu lakukan! Ha!" teriak tuan Fahri, Ahsan hanya diam dengan situasinya.
"Nikahi putriku sekarang." pintanya membuat Ahsan sangat terkejut.
"Keran." ia baru mengeluarkan suara namun tuan Fahri membungkam mulutnya dengan tangannya, lalu menunjukan vidio Ibunya di ikat.
"Aku sudah membawa polisi di luar sana jika sekarang kamu tidak menikah dengan Salwa, aku akan memenjarakanmu dan keluargamu akan sengsara!" katanya. Ahsan tidak mengerti akan kondisinya, ia menampar pipinya sendiri dengan keras sampai terjatuh. Itu bukan mimpi itu nyata, Ahsan.
