Ahsan menahan degupan jantungnya yang tidak terkendali. Ia berdiri dan menyaksikan seorang ayah sedang menunggu putrinya terbangun.
'Aku tidak pernah menduga, jika nasib ku seperti ini. Menikah dengan wanita yang sangat cantik, kaya, sempurna namun tenggelam akan traumanya. Aku sih mudah saja jatuh cinta. Tapi apa pantas aku dicintai oleh nona Salwa. Nona muda kau istriku, apakah aku bisa menumbuhkan rasamu untukku? Aku meratapi pernikahan ini. Cintamu begitu indah dan abadi walau tidak bersama dengannya namun kau menyiksa diri sampai seperti ini.
Kau puntri tidur, aku hanya dapat memandangi wajah ayumu. Aku hanyalah Ahsan pemuda yang tidak ada arti dan tiada kesan untukmu. Namun benar aku sudah terbuai akan kepribadianmu, entah ini rasa iba atau memang aku sudah jatuh cinta. Ada kebahagiaan sendiri tatkala aku mengucap ikrar suci tadi. Nona muda bangunlah.' batin Ahsan.