Kami makan dengan lahap sekaki. Kami memakan makanan seperti ayam panggang yang utuh lalu ada juga buah buahan di buat menjadi salad dan aku juga suka sekali dengan minumannya.
Minuman itu terbuat dari air kelapa asli dan mereka menambahkan susu hem perpaduan yang unik tapi aku suka sekali.
"Em enak sekali!" seru Justin sambil terus mulutnya mengunyah.
Tiba-tiba aku melihat Ariana dengan wajah muram.
"Kau kenapa Ariana?" tanyaku dengan lembut meski aku tahu dia pasti sedih memikirkan ibunya.
Ariana tidak menjawab dia hanya melongo begitu saja.
"Tidak usah memikirkan Girraffa lagian dia ternyata kan bukan ibu kita," kata Justin kepada Ariana dengan tegas.
"Kau benar Justin! Dia memang bukan ibu kita. Tapi dia kan sudah merawat kita sejak kecil. Dia yang membesarkan kita," kata Ariana dengan melihat Justin. Seolah mengajak justin agar justin sadar.