Rachel dan Delon sudah berada di dalam mobil, mereka akan menuju ke perusahaan Jeno.
Namun, Delon sedari tadi hanya diam saja, seperti ada yang mengusik pikirannya.
Rachel hanya berani melirik, dan sesekali menghela napas pelannya.
Semenjak Rachel mengetahui perasaan Delon, ia sudah tidak bisa sejahil, dan seenaknya seperti dulu.
Dulu, jika Delon tidak mengajaknya bicara, Rachel akan bernyanyi dengan suara kencangnya, yang begitu nyaring di telinga Delon.
Meskipun konyol, tapi, trik itu pasti berhasil.
Tapi, sekarang, Rachel tidak berani melakukan semua itu. Ada rasa canggung dan takutnya, entah kenapa.
Tiba-tiba ponsel Rachel berdering, bunyi itu menjadi pemecah keheningan mereka saat ini.
"Siapa?" tanya Delon untuk pertama kalinya.
Rachel memandang ponselnya terlebih dulu, baru menegakkan wajahnya. "Kak Remo, Kak," balas Rachel.
"Nggak usah diangkat. Kalian sudah tidak mempunyai tugas bersama, seharusnya dia tidak perlu menghubungimu lagi," sahut Delon dingin.