Delon bukan pria bodoh yang akan merelakan perempuan yang ia cintai direbut pria lain, meskipun pria itu belum memajukan langkahnya. Namun, Delon tidak akan mengambil resiko.
Pintu ruang kerja Jeno sudah terbuka lebar, seakan seseorang yang berada di dalam ruangan tersebut telah menyambut, meskipun hanya harapan Delon semata.
Delon memantapkan langkahnya.
Ia sudah siap menerima kemungkinan terburuk dari semua keputusan gantle sebagai seorang pria dewasa yang ingin memiliki keluarga kecil pula.
Hidup menua bersama orang yang ia cintai.
Delon menatap dalam Rachel sebelum langkahnya semakin mendalam.
Perempuan itu hanya mengulas senyum simpulnya. Tarikan garis simpul Rachel seakan menguatkan hati Delon. Pria tampan itu mengangguk mantap. Melanjutkan kembali keputusan hebatnya.
"Hei, kalian dari mana saja?" tanya Jeno antusias. Jeno sebenarnya ingin menanyakan tentang Ryan pada Delon.