"Kenapa dia masih di sini?!" pekik Martha dengan menunjuk tegas ke arah Lina yang kini tertunduk di hadapannya bersama dengan Renar.
"Tenanglah dulu, Ma. Aku hanya belum sempat mengatakan untuk dia pergi dari rumah kita. Jangan berpikir aneh-aneh. Bukankah kau sudah mengatakan ingin percaya padaku lagi?" pertanyaan todongan itu sukses membuat Martha membuang wajah yang semula ke arah Jeno. Kini wanita paruh baya itu memicing ke arah lelaki muda yang berada di depannya.
"Berapa lama lagi kontrak manusia ini?" Wanita paruh baya itu menujuk ke arah tubuh Renar yang sontak membuat lelaki berkemeja kotak-kotak itu menaikkan kepala dengan tubuh bergetar menatap nanar pada majikan yang kini berada di depan Renar.