Hari ini adalah hari di mana Delon sudah diperbolehkan untuk pulang. Ia tidak bisa mengunjungi Antoni terlebih dulu karena ia dikabari Rachel jika Nefa sedang sakit karena terlalu merindukan dirinya. Maka dari itu Delon melakukan penerbangan begitu pagi untuk bisa segera pulang.
Langit putih menyapa manik hitam Delon, kerutan di kening tegasnya tak bisa hilang. Ia hanya memikirkan bagaimana keadaan putri kesayangannya yang memang tak pernah selama ini ia tinggalkan.
Delon mengambil benda pipihnya yang sengaja ia letakkan di atas meja kecilnya, ia takut jika sewaktu-waktu istrinya menghubungi dirinya karena keadaan Nefa semakin memburuk.
Namun, hingga jarum jam menunjukkan angka tujuh pagi ponselnya masih saja begitu sepi. Pandangan tajam itu beralih pada angka yang begitu menarik di pantulan mata hitam legam itu.
"Bulan ke empat ... dan aku masih di sini," gumam Delon seraya mengulas kasar wajah tampannya.