"Anita? Siapa yang kau maksud? Jangan main-main denganku! Kau seharusnya mati di tanganku!"
Delon terkekeh mendengar suara itu. "Kau yang harus mati ditanganku. Sepertinya kematianmu yang lalu harus dilakukan sekarang." Lelaki itu mengarahkan senjata ke arah dada Anita.
Seluruh orang tadinya sibuk dengan pukulan dan perlawanan mereka sendiri-sendiri. Kini mereka mundur di belakang para pemimpin mereka sendiri.
Sedangkan Regan begitu terkejut menemukan Nino yang tergeletak di atas rumput liar, sudah tidak sadarkan diri. Dengan cepat Regan memapah tubuh Nino yang sudah bersimpah darah karena sebuah tusukan di bagian perut adiknya.
Delon melirik keberadaan Regan yang memang ia sengaja untuk mengulur waktu membuat Nino aman dari tempat ini.
Sekarang waktu dirinya dan Anita. Delon tak akan pernah main-main dengan rasa sakit yang diderita istrinya. Tembakkan kedua meluncur begitu saja di kaki kokoh Anita sehingga membuat wanita itu memekik kesakitan.