Delon menghela napas panjang. Napasnya terasa tercekat di dada. Kedua iris mata hitam itu juga tak henti menatap iris coklat teduh milih istrinya.
"Kamu sudah mendengarnya?" tanyanya, Rachel mengangguk dan langsung menunduk. "Kamu tidak akan apa-apa, Sayang. Percaya padaku."
Kalimat penguatan untuk istrinya memang sengaja ia keluarkan berharap Rachel yang biasa ia kenal tanpa mengenal putus asa. Kini Delon melihatnya berbeda, perempuan itu nampak rapuh dengan sudut mata mencuri pandang ke arah kedua kaki yang terpujur luruh di sana.
"Aku akan apa-apa. Aku tidak akan bisa menggendong Nathan dan Nefa lagi. Dan aku juga tidak bisa lagi menjadi istrimu yang sempurna, Kak. Hikss!"
Rachel menangis terisak dengan posisi yang sama. Ia tidak bisa menerima keadaan dirinya yang akan lumpuh dan hanya bisa terduduk di atas kursi roda.