Asher menyandarkan tubuhnya di sofa dengan kasar, dihubungi malam-malam oleh Johan yang memaksanya datang ke rumah sakit membuat kepalanya terasa sangat sakit saat ini.
"Terima kasih Asher," ucap Johan serak.
Perlahan Asher membuka kedua matanya dan menoleh kearah Johan yang terbaring diatas ranjang rumah sakit pasca mendapatkan operasi kecil untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di kakinya. "It's ok, bagaimana keadaanmu? Apakah rasanya masih sakit?"
Johan tersenyum. "Aku sudah merasa jauh lebih baik dari sebelumnya, jika diizinkan aku bahkan memilih untuk pulang sekarang juga."
"Jangan gila, peluru yang nyaris menembus tulangmu itu memang sudah berhasil diangkat oleh dokter. Namun saat ini kau masih harus mendapatkan perawatan intensif dari dokter, kau tentu tidak mau jika sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kakimu, bukan?"
Johan menggeleng.