Ketika Robin diperiksa oleh para profesor yang dipanggil oleh Kainer di ruangan khusus, Christian sama sekali tidak bicara. Dia terlihat begitu serius mengikuti semua proses pemeriksaan itu dari balik kaca bersama Kainer yang mendampinginya dalam diam.
"Sepertinya proses pemeriksaannya sudah selesai, Tuan," ucap Kainer pelan.
"Apakah mereka mendapatkan hasilnya secara langsung?"
"Sepertinya begitu, Tuan muda."
Christian menipiskan bibir, kedua matanya terbuka lebar saat para dokter ahli itu berjalan ke arah pintu. Dengan langkah cepat Christian bergegas menuju pintu. "Bagaimana?" tanyanya cepat tanpa basa basi.
"Seperti yang anda duga sebelumnya, Tuan. Lelaki ini mengalami gangguan kejiwaan yang cukup parah, dia terus menceracau tidak jelas selama proses pemeriksaan tadi."
Christian mengangkat satu alisnya. "Terus menceracau?"
"Iya."
"Apa saja yang dia katakan?" tanya Kainer penasaran.