Tubuh Luna gemetar ketakutan saat melihat kehadiran Robert di hadapannya, terlebih lagi lelaki itu bertanya dengan nada suara yang lantang, seakan-akan ia tengah menangkap basah seorang maling yang masuk ke dalam rumahnya.
Kegaduhan yang ditimbulkan dari suara bariton Robert dan juga gelas kaca yang terjatuh membuat Silva dan Rizal terbangun. Gegas mereka berdua keluar dari kamar menuju sumber suara guna mengetahui apa yang sedang terjadi.
Silva menyalakan lampu ruang makan, agar ia dapat melihat dengan jelas dua orang yang kini tengah berdiri di depan dispenser.
"Tuan Robert, Non Luna?" ucap wanita itu sesaat setelah melihat mereka berdua. Matanya kemudian beralih ke atas lantai yang kini telah ditumpahi air dan juga beberapa pecahan gelas.
"Apa? Luna? Siapa dia Silva, dan kenapa dia bisa ada di dalam rumah ini?" Robert mengintrogasi asisten rumah tangganya yang berdiri berseberangan dengannya.
