"Lepasin tangan lo." Zayn berujar tegas dengan nada datar.
Dan Ghibran malah menggeleng. Malah lancang menarik Zara ke sampingnya. Setelahnya, lelaki itu menghadap Zara, memegang kedua bahu gadis itu.
"Zara, tolong jawab pertanyaan saya, kamu kenapa hindarin saya? Alasannya apa?" Ghibran lebih dulu memberondongnya dengan pertanyaan itu sebelum Zara menepis kedua tangannya.
Zara terpaku. Ia melirik Zayn dan meringis saat lelaki itu menatapnya tajam.
"A-aaku ... maaf Kak Ghibran." Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Zara.
Dan hal itu semakin membuat Zayn menajamkan pandangannya padanya. Membuat Zara menunduk dalam, tak bisa bersitatap dengannya.
"Saya tanya apa alasannya, Ra?" Ghibran menghela napas lelah.
Zara yang menghindar membuatnya uring-uringan. Ia sama sekali tak berbohong. Rasanya pada Zara memang ada. Walau beberapa kali temannya mengejek matanya buram karena menyukai gadis seperti Zara. Katanya, ada yang lebih lebih cantik dari Zae.