"Kenapa ... nggak tahu?" Zara bertanya dengan bingung.
Zayn menyelesaikan kunyahan terakhirnya lantas menoleh pada Zara. Menatap manik matanya tepat.
"Karena bisa aja ke depannya kita putus." Lelaki itu berujar dengan santai.
Berbanding terbalik dengan Zara yang was-was sendiri. Gadis itu menatap tangannya yang saling bertaut.
"Kenapa kamu malah berdoa kaya git--"
"Stop. Jangan ajak gue debat lagi, Zara. Gue capek, mau pulang." Zayn bangkit, lelaki itu membayar pesanan mereka berdua.
Zara tersenyum kecut, ia mengikuti langkah kaki Zayn. Gadis itu hendak meraih helm-nya. Tapi gerakannya terhenti saat Zayn menyekal tangannya.
"Gue mau langsung pulang. Mau istirahat. Lo pulang sendiri ya." Setelahnya, Zayn tanpa kata melajukan motornya.
Zara dibuat terpaku. Ia menggigit bibir bawahnya sendiri. Zayn-nya berubah secepat itu. Zayn ... sikapnya beda. Tidak seperti awal mereka pacaran.