Peristiwa tujuh tahun lalu itu sangat menyiksa batin Anton. Ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang seraya memikirkan masalah Sertifikat tanah itu yang masih Ia simpan rapi hingga kini. Anton heran, apa sebenarnya yang telah terjadi antara ayah kandungnya dengan ayah Pricilla saat mereka masih menjadi seorang teman.
Anton beranjak dari kasurnya, lalu Ia mengambil Sertifikat itu di dalam lagi yang berada di kamar orang tua Anton. Beban pikirannya pun semakin bertambah ketika mengingat masalah Sertifikat yang belum terpecahkan.
Di saat Anton duduk termenung memegangi Sertifikat tanah milik ayah mertuanya itu, Ia terkejut ketika dering ponselnya berbunyi. Ia pun mengambil ponsel dari dalam sakunya. Dan ternyata Pricilla lah yang menelepon.
Anton merasa heran ketika Pricilla meneleponnya. Ia pun bergegas mengangkat telepon dari Pricilla dan memasukkan kembali Sertifikat itu ke dalam laci.
"Halo ... Pricilla! Kamu di mana?" Tanya Anton tergesa-gesa.
