Riadi tampak merasa bersalah dengan sikapnya pada Arini yang sedikit keras.
''Ah ... Kenapa aku harus membentak Arini?!'' gumam Riadi.
Karena ponsel Riadi terus saja berdering, ia pun mengangkat telepon itu.
''Halo! Kamu tahu kan, aku lagi ada di mana? Kamu juga paham kan dengan perjanjian yang telah kita sepakati? Jangan pernah menghubungiku jika aku sedang berada di rumah bersama Arini!'' bentak Riadi pada seseorang yang sedang berbicara dengannya di dalam telepon itu.
Ternyata, orang yang sedang berbicara dengan Riadi itu adalah Pricilla. Riadi kesal dengan Pricilla yang baru saja menyepakati sebuah perjanjian bersama, tapi sudah berani mencoba menghubungi Riadi saat ia berada di rumah.
''Riadi ... Sebaiknya, kamu tahan dulu emosi kamu. Aku telepon kamu bukan untuk macam-macam kok. Aku hanya mau kasih kabar bahwa besok, kita akan memulai menjalankan project bersama sesuai apa yang di perintahkan oleh Jony.