Pukul empat pagi
Pricilla membangunkan Anton dengan menepuk-nepuk pundaknya. Anton tidur sangat pulas dan agak susah dibangunkan. "Ton, bangun ...." Pricilla sudah bersiap untuk pergi dan mengemas beberapa pakaian di dalam tas yang akan ia bawa.
Anton mengucek matanya. Ia terkejut karena melihat Pricilla yang sudah berpakaian rapi pagi buta seperti ini. "Kamu ... mau ke mana?" Anton duduk di samping Pricilla. "Udah ayo ikut saja." Anton berpakaian dan mencuci muka agar tidak mengantuk saat menyetir.
Pricilla dan Anton pergi meninggalkan rumah Pak Rudy lewat jendela kamar Pricilla. Saat mereka di luar, Pricilla mengintip ke jendela kamar ayahnya. Beruntung, Pak Rudy sedang tidur pulas.
Pricilla pun naik ke dalam mobil dan menyuruh Anton untuk segera menancap gas dan pergi dari rumah. "Pelan-pelan nyalain nya, Ton!" bisik Pricilla yang duduk di samping Anton.
"Kita mau ke mana sih?" tanya Anton.
"Aku mau pergi dari sini karena aku tidak mau di jodohkan."
"Hah ... di jodohkan?" Anton terperangah dengan ucapan Pricilla.
"Iya, kamu dengar sendiri kan, ayah mau pertemukan aku dengan seseorang? Aku yakin itu adalah pertemuan perjodohan seperti yang sudah-sudah."
Anton pun tidak mau jika kekasihnya itu menikah dengan laki-laki lain selain dirinya. Ia mendukung tindakan Pricilla walaupun semua itu salah.
Pricilla memberikan Anton sebuah peta yang Ia tunjukkan lewat layar hand phone nya. Itu menuju ke sebuah villa yang tidak terlalu besar, yang berada jauh dari rumah Pricilla.
Setelah menempuh perjalanan jauh sekitar tiga jam, akhirnya mereka pun sampai. "Ini, villa siapa?" tanya Anton seraya menutup pintu mobil. "Ini adalah salah satu villa punya ayah yang jarang sekali di kunjungi. Aku hanya pegang kunci villa ini."
Pricilla membuka pintu lalu mereka masuk. Banyak sekali debu-debu di dalamnya. "Kita tidur dulu deh, siang kita beres-beres," ujar Pricilla yang mengajak Anton masuk ke kamar untuk melanjutkan tidur.
Anton melihat gerak-gerik Pricilla yang tampak santai meski Ia sedang kabur seperti ini. "Kamu sering melakukan ini ya?" Pricilla hanya membalas pertanyaan Anton dengan senyuman kecil di bibirnya.
Hal itu membuat Anton bertanya-tanya tentang Pricilla. Seperti apa sebenarnya hubungan Pricilla dan ayahnya. Mengapa mereka seperti tidak akrab.
Pricilla tidur di pelukan Anton. Sedang Anton mengusap rambut Pricilla yang pirang terawat. Anton sangat mencintai Pricilla, tapi seketika Ia mengingat kejadian pengusiran yang dilakukan oleh anak buah Pak Rudy.
Dari kejadian itu, timbul rasa tidak suka Anton pada Pricilla. Meski ia menyangkalnya dengan dalih, Pricilla adalah wanita yang ia cintai.
Anton mencium kening Pricilla dengan lembut. Pricilla membuka mata dan menatap wajah kekasihnya itu. Pricilla pun membalas dengan mencium bibir Anton. Saat itu, mereka melakukan persetubuhan untuk ke dua kalinya.
Anton dan Pricilla tidak menyangka akan melakukannya lagi. Anton memeluk erat tubuh Pricilla dan tidur bersama.
Anton dan Pricilla tidur selama tiga jam. Mereka bangun pada pukul sepuluh pagi. Pricilla bangun terlebih dahulu. Ia pergi mandi dan langsung membereskan debu-debu yang berserakan di villa itu.
Saat Pricilla selesai membersihkan seluruh ruangan, ia membuatkan mie instant untuk Anton. Pricilla hanya membawa mie itu dari rumahnya. Ia pergi ke kamar untuk membangunkan Anton.
Pricilla masuk ke dalam kamar dan melihat Anton tidak ada di kasur. Ternyata Anton sudah bangun dan sedang berada di kamar mandi. Di saat Anton selesai mandi, ia ke luar dan melihat Pricilla yang sedang duduk sambil menelepon.
Anton mendekati Pricilla dan mendengarkan percakapan Pricilla saat menelepon. Pricilla sedikit menitikan air mata. Lalu ia menutup telepon dan membantingnya.
"Hei ... sabar!" Anton memeluk Pricilla yang menangis kencang dalam pelukan Anton. "Aku udah nggak sanggup Ton."
Anton tidak tega dengan keadaan Pricilla yang menangis keras di depannya. Lalu Anton bertanya tentang seperti apa hubungan Pricilla dan ayahnya.
"Hal apa yang membuat kamu menjadi seperti ini Pricilla?"
"A ... aku," Pricilla terbata-bata saat akan bercerita tentang dirinya dan juga Pak Rudy ayahnya.
Pricilla adalah anak satu-satunya dari Pak Rudy. Dia adalah anak angkat yang dibesarkan seorang diri oleh Pak Rudy. Istri dari Pak Rudy sudah meninggal saat pernikahan mereka baru menginjak tahun pertama, sebelum menemukan Pricilla.
Pak Rudy hingga kini masih mencintai mendiang istri nya dan tidak mau menikah lagi. Setelah satu bulan kepergian istrinya, ada seorang perempuan yang berusia sekitar tiga puluh tahun menyambangi rumah Pak Rudy.
Perempuan itu membawa seorang anak gadis cantik berusia tiga tahun. Pak Rudy sangat terkejut ketika perempuan itu bilang bahwa anak yang di bawanya itu adalah anak dari perselingkuhan istrinya dengan laki-laki lain yang juga telah meninggal.
Ia memberikan anak itu pada Pak Rudy dengan alasan, perempuan itu hanya teman dari almarhumah istri Pak Rudy. Dan kini, ia tidak sanggup lagi merawat anak itu karena masalah ekonomi. Selama ini, perempuan itu selalu mendapatkan uang dari almarhumah istri Pak Rudy untuk mencukupi kebutuhan anak gadis itu.
Pak Rudy menangis di depan perempuan itu. Ia sangat kecewa dengan almarhumah istrinya yang tega menduakan cintanya selama ini. Pak Rudy melihat mata indah anak gadis itu, mata yang sangat mirip dengan mata almarhumah yang sangat ia cintai.
Perempuan itu menitipkan anak yang selama tiga tahun itu ia rawat. Dia menyodorkan tas besar yang berisi baju-baju anak gadis itu.
Pak Rudy terpaksa menerima semua kenyataan karena merasa kasihan dengan anak malang itu. Anak gadis itu, ialah Pricilla. Ya, Pricilla yang sudah Pak Rudy anggap sebagai anak kandungnya. Saat Pricilla berusia tujuh belas tahun, Pak Rudy menceritakan semua kepada Pricilla.
Hancur hati Pricilla saat itu, ia merasa malu pada ayahnya. Dan, saat itu mulailah sikap Pak Rudy berubah. Pak Rudy menjadi ayah sekaligus bos dari Pricilla. Pricilla mulai terkekang dengan semua peraturan yang Pak Rudy buat untuknya. Bahkan, Pak Rudy beberapa kali ingin menjodohkan Pricilla dengan laki-laki tua.
Hidup Pricilla benar-benar di bawah aturan ayahnya. Seakan-akan, Pricilla adalah boneka cantik milik ayahnya seorang.
"Begitu ceritanya, Ton."
Pricilla pasrah jika suatu hari nanti Pak Rudy menemukan keberadaan Pricilla dan menikahkannya dengan laki-laki lain. Pernyataan Pricilla membuat Anton kesal dan tidak ingin jika Pricilla meninggalkannya begitu saja.
Lalu, Anton bertanya apakah Pricilla tahu mengenai pekerjaan Pak Rudy. Tidak di sangka, ternyata jawaban Pricilla mengejutkan.
"Kenapa kamu menanyakan hal itu?" tanya Pricilla.
"Ah tidak ... aku hanya ingin tahu saja kenapa ayahmu ingin sekali menjodohkan kamu."
"Dulu ayahku adalah seorang pengusaha sukses. Namun di tengah-tengah usahanya, ia mengalami kebangkrutan. Lalu ia merintis usaha lagi dengan bantuan dari temannya yang bernama Pak Bobby. Dia adalah bandar narkoba. Semenjak ayahku berurusan dengan Pak Bobby, ia berubah menjadi seorang yang tidak punya hati. Bahkan ia sangat kejam kepada setiap orang yang meminjam uang pada ayah."
"Maksud kamu, ayah kamu adalah seorang rentenir?"