Kebencian yang menyayang dihatinya pada Anton selama ini, di buat goyah setelah ketulusan memainkan perannya. Ia tidak mengerti dengan dirinya sendiri. "Tuhan ... Kenapa aku tidak bisa seperti dia yang tega menyiksaku meski aku bertolak belakang dengan perasaan yang sebenarnya? Kenapa aku tidak sepertinya?" teriak Pricilla pecah ketika dirinya tak mampu menahan emosi dalam diri.
Kemudian Ia menghela napas panjang dan menyeka pipinya yang sangat basah. Ia menatap dirinya di depan cermin lalu merapikan rambut yang terlihat berantakan. "Kamu pasti bisa melewati ini semua, Pricilla!" gumam Pricilla.
Setelah ia merapikan kembali kamar yang berantakan, Pricilla di buat terkejut dengan ketukkan pintu yang membuatnya segera ke luar untuk membukakan pintu. Pricilla yakin bahwa yang datang adalah Anton.