Di sepanjang perjalanannya, Chintya selalu teringat akan kata-kataku yang bercerita tentang Anton. Chintya mencoba mencari cara agar ia bisa terlepas dari Anton.
Sesampainya di rumah, Chintya membuka buku tabungannya tanpa diketahui oleh suaminya. Ia berniat akan melunasi hutang-hutangnya pada Anton.
Keesokan harinya, Chintya melakukan aktivitas seperti biasa. Setelah suami dan anaknya Fara sudah pergi, Ia pun mengambil tas kemudian pergi ke rumahku.
Aku terheran ketika melihat Chintya datang lagi ke rumah. Tanpa basa-basi, Chintya memintaku untuk membantunya menghubungi Anton. "Masuklah dulu, Kak!" Aku menitah Chintya untuk masuk terlebih dahulu.
Saat Chintya duduk, aku membantunya untuk mencoba menghubungi Anton. Sebenarnya, aku tidak tahu apakah nomor Anton masih bisa dihubungi atau tidak.